Makna kekurangan

Apa yang kurang dari hidupmu. Apakah hanya karena ia tak lebih baik dari sebagian orang? Apakah hanya karena sebagian orang berpendapat demikian? Ataukah karena standar sebagian orang yang kamu ikuti terlalu tinggi? Salah satunya mungkin benar. Kamu tidak pernah benar-benar merasa kekurangan sampai kamu membandingkan hidupmu dengan orang lain.

Ayolah. Kamu terlalu keras dengan dirimu. Sayangilah ia apa adanya. Pencapaianmu sekarang pastinya tidak mudah bukan? Setidaknya, apresiasilah ia dengan belajar merasa cukup. Kamu tidak perlu tabungan 1 M sebelum usia 30 tahun. Pendapatan rutin bulanan dan beberapa side hustle sudah cukup menghidupimu. Kamu tidak butuh titel doctor atau profesor. Luluslah dengan baik di sekolah yang sanggup kamu masukin saat ini. Kamu juga tidak butuh pekerjaan yang wah di mata orang lain. Cukup punya skill yang membuatmu bisa diterima di perusahaan apapun yang membuka lowongan. Sungguh kamu tidak perlu. Tapi walaupun begitu, sah-sah saja orang dengan ekspektasi tinggi seperti itu. Mungkin banyak faktor yang menyebabkan mereka demikian mulai dari tuntutan keluarga, pasangan, bahkan gengsi. Tapi kita tidak perlu mengikuti mereka, terutama jika kita tidak mulai dari tempat yang sama. Cukup maksimalkan apa yang ada dan mensyukurinya sebagai sebuah kelebihan.

Ketika kamu membaca ini, mungkin kamu berpikir bahwa aku orang yang pesimistis. Atau kalau aku mengelak, aku akan bilang kalau aku realistis. Tentu saja tidak. Ini adalah hukum alam dan realitas yang sesungguhnya, bahwa manuasia itu terbatas. Mereka tidak bisa melakukan apapun yang mereka inginkan. Kamu mungkin terlalu sering melihat tiktok orang kaya yang bilang kalo aku bisa kamu pun bisa. Padahal kita sama sekali tidak tau tangan kokoh macam apa yang menyokong mereka dari belakang, dibandingkan dengan kita yang hanya disokong diri sendiri yang rapuh.

Sekali lagi aku peringatkan. Kamu akan merasa kurang begitu kamu membandingkan dirimu dengan orang lain. Karena kata kurang itu hanya berlaku apabila ada pembandingnya. Maka tips untuk tidak merasa kurang hanya satu. Hilangkan pembandingnya.Tuhan sudah memberimu tubuh, pikiran, dan rezeki yang sebagaimana dia inginkan padamu. Melampaui batas hanya akan menyakitimu. Bahagia tidak, merana sudah pasti. Toh kalau dipikir baik2, setiap detik kita adalah hal berharga yang berarti bahagia di detik ini sama nilainya dengan 10 atau 15 tahun kemudian. Jadi kita tidak perlu menukar kebahagiaan kita sekarang untuk kebahagiaan di masa depan, karena kita bisa bahagia di setiap detik napas kita dengan bersyukur.